Kecukupan tidur diyakini membantu tubuh mereparasi diri guna menjalankan aktivitas tubuh berikutnya. Ketika tubuh kurang tidur maka kegiatan reparasi tidak berjalan akibatnya tubuh rentan terhadap penyakit dan ternyata efek negatif tersebut lebih berbahaya bagi para perempuan ketimbang pria. Demikian laporan singkat hasil penelitian gabungan Universitas Warwick dan Universitas College London, seperti yang dilansir Telegraph, Jum'at (3/7).
Dalam laporan disebutkan, para peneliti kedua Universitas menemukan ciri-ciri yang menjadi indikasi penyebab penyakit jantung dengan hanya melihat pada durasi tidur manusia. Kemudian disimpulkan, indikasi tersebut hanya ditemukan pada perempuan tidak pada laki-laki meski memiliki durasi kurang tidur yang sama
Indikasi pertama dilihat dari tingginya kadar level Interlukin 6 dari setiap perempuan yang tercatat tidur selama 8 jam dibandingkan dengan perempuan yang tidur kurang dari 7 jam. Indikasi lain, rendahnya level High-sensitivity C-reactive protein (kadar reaksi protein pada tubuh) yang bisa memprediksikan kondisi Jantung, ternyata kondisi ini ditemukan pada banyak perempuan yang tercatat tidur hanya lima jam atau kurang.
Anggota Asosiasi Profefesor Bidang Biokimia Medis, Universitas Warwick mengatakan durasi tidur pendek berhubungan erat dengan kenaikan resiko terkena penyakit jantung dan hubungan tersebut ternyata tidak sama resikonya antara laki-laki dan perempuan." Hasil tersebut menunjukan, betapa pentingnya konsistensi untuk tidur selama 8 atau 7 jam untuk kesehatan," kata dia.
Penelitian berawal dari penemuan studi skala besar yang berlangsung antara tahun 1991-1999 dengan melakukan investigasi antara penyakit dengan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan. Pada studi tersebut melibatkan 4600 sukarelawan dengan 73% dari sukarelawan adalah laki-laki. Sukarelawan memiliki rentang usia antara 35-55.Data-data yang diperoleh berasal dari pertanyaan tertulis dan pemerikasaan kesehatan masing-masing sukarelawan.
http://www.republika.co.id/
Dalam laporan disebutkan, para peneliti kedua Universitas menemukan ciri-ciri yang menjadi indikasi penyebab penyakit jantung dengan hanya melihat pada durasi tidur manusia. Kemudian disimpulkan, indikasi tersebut hanya ditemukan pada perempuan tidak pada laki-laki meski memiliki durasi kurang tidur yang sama
Indikasi pertama dilihat dari tingginya kadar level Interlukin 6 dari setiap perempuan yang tercatat tidur selama 8 jam dibandingkan dengan perempuan yang tidur kurang dari 7 jam. Indikasi lain, rendahnya level High-sensitivity C-reactive protein (kadar reaksi protein pada tubuh) yang bisa memprediksikan kondisi Jantung, ternyata kondisi ini ditemukan pada banyak perempuan yang tercatat tidur hanya lima jam atau kurang.
Anggota Asosiasi Profefesor Bidang Biokimia Medis, Universitas Warwick mengatakan durasi tidur pendek berhubungan erat dengan kenaikan resiko terkena penyakit jantung dan hubungan tersebut ternyata tidak sama resikonya antara laki-laki dan perempuan." Hasil tersebut menunjukan, betapa pentingnya konsistensi untuk tidur selama 8 atau 7 jam untuk kesehatan," kata dia.
Penelitian berawal dari penemuan studi skala besar yang berlangsung antara tahun 1991-1999 dengan melakukan investigasi antara penyakit dengan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan. Pada studi tersebut melibatkan 4600 sukarelawan dengan 73% dari sukarelawan adalah laki-laki. Sukarelawan memiliki rentang usia antara 35-55.Data-data yang diperoleh berasal dari pertanyaan tertulis dan pemerikasaan kesehatan masing-masing sukarelawan.
http://www.republika.co.id/
No comments:
Post a Comment